JAKARTA, Indonesia (AP) - Lima mahasiswa pro-kemerdekaan Papua dan seorang aktivis hak asasi manusia diadili pada hari Kamis dengan tuduhan pengkhianatan setelah mengibarkan bendera bintang kejora yang merupakan simbol separatis selama aksi protes damai di depan istana presiden Indonesia.

Demo di ibukota, Jakarta, pada bulan Agustus adalah bagian dari minggu protes yang dipicu oleh video yang beredar luas di internet menunjukkan polisi, yang didukung oleh tentara, menyebut siswa Papua "monyet" dan "anjing."

Protes di beberapa kota di provinsi Papua dan Papua Barat berubah menjadi kekerasan, menyebabkan lebih dari 30 orang tewas dan ratusan bangunan dan kendaraan terbakar.

Paulus Suryanta Ginting, seorang aktivis hak-hak Indonesia dan juru bicara Front Rakyat Indonesia untuk Papua Barat, ditangkap tiga hari setelah berpartisipasi dalam sebuah demonstrasi oleh sekitar 100 siswa Papua Barat di Jakarta pada 28 Agustus untuk memprotes rasisme dan menyerukan kemerdekaan bagi wilayah bergolak.

Lima pelajar Papua Barat, Isay Wenda, Charles Kossay, Ambrosius Mulait, Dano Anes Tabuni dan Arina Elopere, satu-satunya wanita, ditangkap dua hari setelah protes.

Jaksa mendakwa mereka dengan pengkhianatan, yang membawa kemungkinan hukuman penjara seumur hidup. Keenam terdakwa membantah melakukan kesalahan.

Dua orang mengenakan pakaian tradisional Papua dan tutup kepala selama persidangan hari Kamis. Mereka melukis kata "monyet" di tubuh mereka.

Mereka diadili secara terpisah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Aktivis HAM dan mahasiswa Papua memenuhi ruang sidang, beberapa mengenakan ikat kepala yang dihiasi bendera bintang kejora.

Dalam dakwaan, jaksa mengatakan para terdakwa berencana untuk memisahkan wilayah Papua dari Indonesia.

Jaksa penuntut mengatakan mereka mengorganisir demonstrasi pada 22 dan 28 Agustus di mana sekitar 100 demonstran berbaris di jalan menuju markas tentara Indonesia dan istana presiden meneriakkan "Freedom Papua." Banyak orang di kerumunan melukis wajah mereka dengan simbol bintang kejora dan mengibarkan bendera separatis.

Para terdakwa berpidato selama protes menuntut pemerintah mengadakan referendum kemerdekaan untuk Papua, kata jaksa penuntut.

Kasus ini menyoroti kepekaan Indonesia tentang wilayah Papua, di mana pribumi Papua menentang pemerintahan Indonesia.

Papua adalah bekas jajahan Belanda di bagian barat Pulau Papua yang berbeda jauh secara etnis dan budaya dari sebagian besar wilayah Indonesia. Papua dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori oleh United Nations, yang mana dianggap sebagai pemungutan suara palsu oleh banyak negara.

Sejak itu, pemberontakan tingkat rendah terus berlanjut di wilayah kaya mineral, yang terbagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa siswa Papua, termasuk beberapa yang belajar di provinsi lain, telah menjadi vokal dalam menyerukan penentuan nasib sendiri untuk wilayah tersebut.

https://www.sfchronicle.com/news/wor...s-14918180.php
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Biang kerok kerusuhan Papua :

https://www.kaskus.co.id/thread/5d99...dari-surabaya/

Mean while, biang kerok kerusuhan papua, pramuria ormas FKPPI,PP,FPI masih main eksepsi eksepsian, dimana tuntutan terberat pun max hanya 2 tahun dipotong masa tahanan, kelakuan baik, ini itu



Warga papua kibar bendera bintang kejora ----------------> dituntut seumur hidup

Warga ormas turunkan merah putih dan kibarkan bendera ISIS ------------> sama sekali tidak ditangkap

Warga ormas membuat kerusuhan hingga mati ratusan WNI dan WNP ------------> ditangkap 3-4 ekor saja, dituntut max 2 tahun sahajah

Sudah terbukti jelas, betapa cinta nya republik ormas teroris kepada warga ormas okp preman, apalagi yang bisa disanggah ?

Fakta sudah sejelas sinar mentari di pagi hari, sejelas putera fefek makpetak yang malak di depan pos polisi lapangan merdeka medan, jelas sejelas nya, orang buta derajat sedang pun bisa lihat tanpa alat bantu kacamata

Jangan sampai nasib papua seperti nasib medan, dikuasai jenderal2 petak peternak ormas okp teroris

Kemarin saja (sabtu), banyak warga medan kota yang mengeluh, fefek kali deli malak ria ke semua bangunan di medan kota, bahkan putera fefek pengikut rosul aur dan pengikut rosul badur yang pernah ditangkap polisi medan, karena malak dan aniaya warga, beberapa waktu yang lampau, malah ternyata sudah bebas dan ikut memalak ria bersama saudara saudari sefefek rosul kali deli

Jalanan dari medan kota hingga medan area, penuh dengan aroma “air zam zam kali deli” alias aer tinjak keramat dan aroma “air zam zam tepi rel kereta api” alias aer got sucik varokah, dari pagi hingga malam

Dan yang ane terkejut, deretan ruko2 di jalan cirebon pun sudah banyak pasang spanduk dijual, kaya di jalan2 lain di medan

Papua merdekalah, jangan menyerah, jumlah negara2 dunia yang mendukung kalian sudah mencapai 90, baik negara2 eropa maupun negara2 afrika, dan semakin banyak professor dari universitas2 terkenal seluruh dunia, yang sepakat dalam thesis2 mereka kalau Pemerintahan Indon Ormas Ceria tidak punya landasan hukum solid untuk menguasai tanah kalian


Remember fellow papuans, never let your land become the second North Sumatra

If you choose to die today, then future generations will live in a terror free era

Should you choose to bow your heads, then future gens will also bow their heads in terror and fear

And your land, will be just like north sumatra, a large receptacle of human wastes, ridden and plaqued by terrorists called ormas, okp, endorsed by greedy generals

Medan/sumut pasti hancur lebur di tahun 2020, tapi papua tidak perlu bernasib sama

Jangan kalian lihat matahari papua terbit di tahun 2020 tanpa semangat merdeka dari Republik Sakau ormas, dalam nama Tuhan, kalian pasti menang dan merdeka

Republik sakau ormas, urusin ormas okp saja yah, poles tuh fantat2 para fustun2 ketua ormas okp preman pakai KIT WAX+aer kali/got, biar tambah kilau gemerlap bunder, kaya lengkungan aerodinamic ferrari nya bang paris, oceh boi ?

Para jenderal petak peternak ormas okp, kalau ga dapat lahan di papua, jaga keamanan dan ketahanan lahan parkir nasional saja yah, kan mau dibangun mesjid raya baru, dan objek2 wisata baru di sumut, sooooorrrr kaan ??

Papua Alliance VS Ormas Empire