MEDAN, metro24jam.com – Aksi percaloan dengan modus biro jasa, ternyata masih ‘subur’ di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Polda Sumatera Utara, Jalan Putri Hijau Medan.

Pantauan di lokasi pada Selasa (7/1/2020) dan Rabu (8/1/2020) pagi di gedung pelayanan perpanjangan pajak kendaraan, para calo masih terlihat bebas berseliweran.

Sejumlah calo terlihat mangkal di warung dan tepi jalan di seputaran kantor tersebut. Samsat Jalan Putri Hijau. Warga yang datang langsung ditawari untuk pengurusan dokumen kendaraan.

Sejumlah warga terlihat langsung menerima tawaran para makelar jasa itu. Seperti diakui salah seorang warga Kecamatan Percut Sei Tuan yang hendak mengurus pajak kendaraan warga.

Pria berusia 30 tahun lebih itu mengaku bingung dengan sistem pembayaran pajak kendaraan. Sehingga dirinya, nyaris tergiur tawaran calo.

“Capek buatnya bang, dari pagi sampai hampir sore sempat tutup pelayanan di Samsat belum siap juga. Padahal mau bayar pajak sekaligus balik nama. Ribet kali. Cemanalah calo nggak subur, karena kalau lewat calo bisa lebih cepat ngurusnya daripada kita langsung yang mengurus. Tapi kawanku pernah juga ketipu. Uangnya Rp2 juta lebih dilarikan,” katanya.

Selain itu, keberadaan calo diduga cukup nyaman karena tak terlepas dari peran petugas di sana. Para calo maupun biro jasa, tampak saling kenal bahkan terlihat akrab dengan petugas.

“Makin rame pun tahun 2020 ini. Ku pikir pun makin berubah lebih bagus, ternyata calo pun semakin ramai. Ngeri kali di sini, makanya malas orang bayar pajak kendaraan di Medan ini yah karena itu juga lah,” timpal Yudi, yang saat itu menemani orangtuanya mengurus pajak kendaraan.

Para calo tak hanya dari kaum pria saja, namun sejumlah wanita paruh baya juga ikut andil. Mereka terliat sibuk membawa tumpukan berkas para warga yang hendak mengurus dokumen kendaraan di sana.

“Mari saya urus, adek tinggal nunggu duduk aja. Kalau pun harus ikut, biar saya dampingi. Kalau biayanya, kita lihat dulu jumlah pajak yang mati, denda sekaligus kalau mau ganti plat,” ungkap salah seorang calo, saat menawarkan jasanya.

Anehnya, keberadaan calo itu seakan mendapat ‘restu’ pihak kepolisian yang bertugas di sana. Hal itu terlihat ketika beberapa calo atau mengatasnamakan biro jasa membawa berkas milik warga yang akan diuruskannya ke salah seorang petugas administrasi maupun kasir.

Sebelum memasukan berkas, para calo dan petugas pelayanan terlihat bercanda gurau. Seakan keduanya sudah berhubungan kerja sejak lama. Tak lama melakukan pengurusan, sejumlah uang lembaran merah dan biru lumayan banyak diserahkannya.

Terkait ribetnya pengurusan perpanjangan pajak kendaraan tersebut, Dir Lantas Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, saat ditanyai warawan mengaku pihaknya akan membantu jikalau pengurusan pajak kendaraan pribadi yang diurus sendiri.

“Kalau pajak punya pribadi nanti kita bantu,” jawabnya ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp.

“Besok dihubungi Pak Nitis (Brigadir Nitis yang bertugas di loket berkas/pembayaran) ya. Makasih,” sambungnya menyarankan kepada awak media yang akan mengurus perpanjangan pajak dan biaya balik nama (BBN). (asn)


https://news.metro24jam.com/read/202...ri-hijau-medan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jangankan calo yang ramai di samsat putri hijau, preman parkir yang malak parkir dengan harga sesuka hatinya juga tambah ramai depan samsat, malah makin leluasa, bersama jambret nya

Mungkin karena polisi nya lagi sibuk nyabu sambil ngintip polwan mandi ?



Sepeninggal Jenderal Agus, makin huaannncuuurrr lebuuurr porak poranda semuanya

Bahkan banyak warga medan yang bicarain preman di belakang gedung perisai plaza hingga jalan pandu, jalan pemuda, jalan wajir, jalan palang merah makin ramai meriah, geng2 preman kampung badur/aur tumpah ruah malak parkir/duit keamanan/duit kebersihan/duit cebok mamake dari sore hingga malam, makin hari makin ramai

Tahun 2020 bersama fefek makpetak dan barisan jenderal fetak peternak ormas preman serta rezim pembohong di pusat

Papua merdekalah, jangan sampai tanah kalian dibagi2 oleh jenderal sidragon asal sumut dgn preman2 ormas okp bersenjata organik

Mukakpetak, tanda kehancuran Bangsa dan Negara