Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar kelebihan dan kekurangan bus tronton, bus dengan 3 gandar yang bisa muat banyak.


Bicara seputar bus. Mungkin, bus medium dan bus besar dengan konfigurasi 4x2 sudah sangat biasa bagi Agan dan Sista, karena sangat sering beredar di jalanan. Bus dengan konfigurasi 4x2 juga sangat mudah ditemukan, cukup ke jalan akses terminal dan Gansis sudah bisa menemukan bus berkonfigurasi 4x2 baik itu bus engkel, bus medium maupun bigbus.

Tetapi, pernah tidak Gansis melihat bus dengan konfigurasi tronton 6x2? Sebenarnya, bus dengan konfigurasi 6x2 ini sekarang sudah cukup mudah ditemukan, terlebih sudah banyak pabrikan yang memasukkan sasis tipe tronton ini ke Indonesia.


Pabrikan yang memasukkan sasis bus tronton untuk kelas jarak jauh adalah Scania dengan produk K410IB, Volvo dengan produk B11R, Mercedes-Benz yang mengandalkan OC 500 RF 2542, dan MAN dengan R37 RR4 460hp.

Bus dengan sasis tronton adalah sebuah bus dengan sasis yang memiliki 3 sumbu. Umumnya, bus tronton memiliki 8 ban saja, berbeda dengan truk tronton yang memiliki 10 ban. Meski begitu, bus tronton memiliki G.V.W yang setara dengan truk-truk tronton Gansis. Bus tronton yang sering dijumpai juga memiliki dual axle steering atau roda depan dan belakang bisa belok, walau memang bus tronton yang digunakan untuk BRT lebih banyak menggunakan single axle steering saja.


Tentunya, dual axle steering, konfigurasi tronton, memiliki 8 ban dan 8 velg, G.V.W yang lebih besar, membuat sasis-sasis tronton memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Oleh karena itu, kali ini ane bakal bahas seputar kekurangan dan kelebihan bus tronton.




Semua benda memiliki kelebihannya masing-masing. Tak terkecuali bus tronton, oleh karena itu disini ane akan mencantumkan kelebihan-kelebihan bus tronton ketimbang bus dual axle.




Bus tronton memiliki daya angkut yang lebih banyak. Karena, bus tronton memiliki dimensi yang sangat panjang, mencapai 13,5 meter. Belum lagi, jika dipasangkan body Double Decker, bus tronton (kalau menurut hitung-hitungan ane yang belum teruji kebenarannya) dapat mengangkut lebih dari 100 orang penumpang dengan konfigurasi seat full 2-3 di dek atas dan bawah, serta tambahan 2 kasur tidur.

Tentunya, axle yang lebih banyak juga memberikan G.V.W yang lebih tinggi. Scania K410IB misalnya, memiliki G.V.W yang mencapai 26,5 ton. G.V.W yang lebih tinggi mempermudah ketika ingin membawa barang yang sangat banyak dan bobotnya mencapai berton-ton, terlebih jika menggunakan body Ultra High Deck atau body SDD Voyager yang dek bawahnya dialihfungsikan menjadi tempat parkir yang bisa membawa barang juga. Hasilnya, pengusaha pun mendapat keuntungan lebih dengan biaya jalan yang sama.




Dengan ban paling belakang yang bisa berbelok, bus bersasis tronton memiliki handling yang lebih baik. Ketika bus berbelok, ban paling belakang akan ikut berbelok dan menghasilkan radius putar yang lebih rendah serta traksi yang lebih baik.

Selain itu, pada kecepatan tinggi bus tronton akan lebih "anteng" saat bermanuver. Belum lagi bus ini akan lebih lincah ketika keluar masuk dari parkiran bus Gansis, dan dengan body SHD jika dibandingkan dengan bus premium 4x2 dengan body SHD pula, pengereman akan menjadi lebih pakem karena ada tambahan axle yang juga berfungsi sebagai axle untuk pengereman. Tentu jika dibandingkan dengan body yang sama ya Gansis.



Dengan axle tambahan di belakang, bus tronton relatif stabil dibanding bus dual axle biasa. Pernah melihat video truk melewati jalur ekstrim? Coba bandingkan ketika truk dual axle atau engkel lewat dengan truk tronton atau triple axle lewat. 

Pastinya, truk tronton akan lebih stabil dan goyangan tak terlalu terasa dibanding truk engkel. Sebab, masih ada axle belakang yang akan menahan di atas ketika axle tengah sudah masuk ke lubang, berbeda dengan truk engkel yang langsung terasa. Begitu pula dengan bus tronton, relatif akan lebih stabil Gansis. Alhasil, penumpang pun akan menjadi lebih nyaman.





Jika kita menaiki bus dan menemukan bahwa bus tersebut adalah bus triple axle, tak perlu jauh-jauh lagi, sudah hampir bisa dipastikan bahwa bus tersebut merupakan bus triple axle yang premium pastinya. Kesannya akan lebih "spesial" Gansis.

Selain itu, axle tambahan di belakang juga menurut sebagian orang menambah kecantikan dari bus tronton. Apalagi, jika dipasangkan wheeldop yang seragam Gansis.




Sasis tronton umumnya memiliki G.V.W diatas 24,5 ton dan air suspension tipe wide. Oleh karena itu, sasis tronton sangat fleksibel Gansis, bisa dipasangi hampir semua body bus besar.

Mulai dari body bertipe Non HD, HD, SHD, UHD bahkan body bus tingkat ataupun Double Decker pun bisa dipasangkan ke sasis tronton ini sesuai keinginan customer. Ini menjadikan sasis bus tronton sangat fleksibel jika dibandingkan dengan sasis bus biasa atau dual axle Gansis. 




Meski kelebihan ada segunung, pasti ada kekurangan dibaliknya. Sudah hukum alam kalau dibalik kelebihan pasti ada kekurangan. Tak terkecuali bus tronton. Oleh karena itu, ane akan mencantumkan 3 kekurangan bus tronton jika dibandingkan dengan bus dual axle biasa.




Apakah Gansis pernah melihat video-video truk di tikungan tajam seperti Sitinjau Lauik? Jika truk dengan konfigurasi 8x2 atau 6x2 melewati tikungan tersebut, pasti akan kesulitan.

Sama halnya dengan bus tronton. Bus tronton akan sangat berpotensi untuk spin ketika menghadapi medan peralihan antara jalan datar dengan jalan menanjak. Karena, bus tronton memiliki penggerak yang berada di tengah. Ketika axle depan sudah diatas, dan axle paling belakang menahan, axle tengah akan mengambang. Alhasil, traksi akan menurun drastis dan terjadilah spin, sehingga bus tronton akan kesulitan untuk melewati medan tersebut.




Yang namanya bus dengan mesin yang umumnya sangat besar dan bertenaga sangat tinggi, memiliki 8 ban dan 3 axle serta komponen-komponen yang lebih banyak, pasti akan lebih boros perawatan.

Perawatan dari segi ban, kampas rem, suspensi, dan lain sebagainya pastilah lebih boros karena komponen lebih banyak. Ibarat merawat 3 mobil, pastinya lebih biaya akan lebih boros dibanding merawat 2 mobil. 




Satu unit sasis bus tronton dibandrol antara 1,7 hingga 1,9 milyar rupiah. Sasisnya saja, belum termasuk body, AC dan jok. Jika termasuk body, AC dan jok, akan menyentuh kisaran 2,8-3,5 milyar rupiah, terlebih jika menggunakan body Double Decker. Bandingkan saja dengan sasis premium 4x2 yang dibandrol dengan harga kurang dari 1,5 milyar rupiah,

Tentunya, harga selangit ini diakibatkan oleh komponen yang lebih banyak dan canggih, dan ada faktor tenaga dan torsi mesin yang lebih tinggi. Bus tronton umumnya memiliki tenaga diatas 400hp dan torsi diatas 1.800nm. Berbeda dengan bus premium dual axle biasa yang memiliki tenaga dibawah 400hp dan torsi dibawah 1.800nm, karena memang notabene tak terlalu diperlukan.


Ternyata, banyak keunggulannya ya Gansis. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Ingin menaiki atau bahkan meminang bus tronton? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!

Sumber: 1, 2, 3, 4
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk menjatuhkan maupun mempromosikan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani