ilustrasi pixabay


Terkadang ada benda pada satu waktu sangat berharga bagi kita, tapi pada saat lain malah terhina. Seperti 4 benda ini akan memiliki marwah ketika masih tersambung dengan raga manusia, sebaliknya saat terputus akan kehilangan marwah bahkan menjijikkan. Ini versi ane, ya. Jadi, apa saja itu?

Pertama, rambut. Rambut adalah benda paling bermarwah saat menjadi  bagian raga manusia. Bahkan posisinya yang berada paling atas membuat rambut disebut mahkota manusia. Tidak kurang sayangnya manusia pada rambut, hingga rela menggelontorkan uang demi merawatnya. Dari beragam shampo sampai vitamin agar membuatnya menarik. Dari tumbuhnya ribuan salon demi membuatnya tetap menjadi mahkota.

Orang terkadang frustasi saat kehilangan rambut karena faktor usia atau lebih sering disebut botak.  Dan tumbuhnya tunas rambut di lokasi botak itu menjadi hal yang sangat menggembirakan. Botak menjadi momok  menakutkan. Demi menghindarinya orang rela mengeluarkan uang jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Sebaliknya tidak lagi saat terputus dari raga. Misalnya saja ada sehelai rambut di meja yang dipenuhi makanan super lezat,  seketika makanan itu akan minus kelezatan, bahkan kita pun mual memasukkan makanan itu ke mulut. Konon lagi bila sehelai rambut ada di makanan kita, bisa saja sedang merasa bernafsu, langsung down dan memutuskan berhenti makan. Padahal untuk menyelesaikan masalahnya sangat mudah. Tinggal ambil rambutnya, buang, dan lanjut makan. Tadi tidak semudah itu bestie. Jangankan memegang, melihat sehelai rambut itu saja sudah parno duluan.

Rambut menjadi benda  menakutkan bagi pemilik warung makan. Sehelai rambut saja bisa membuat mereka kehilangan pelanggan, bahkan lebih gawat lagi ditinggalkan pelanggan atau tutup. Dan ini tidak saja bagi warung kecil. Restoran mewah saja bisa bangkrut hanya oleh komplain seorang pelanggan sebab restoran telah melakukan hal yang tidak menyenangkan pasal rambut.

Konon rambut kerap menjadi benda menjijikkan dari sampah menjijikkan. Misalnya di antara agan ada yang sedang membersihkan selokan. Lalu bertemu sampah segulung rambut. Agan yang sebelumnya sangat tangguh mengurai sampah, seketika menjadi cemen saat bersua rambut. Tangan yang semula telanjang, terpaksa dibalut kantong plastik karena parno.

Kedua, kuku. Kedua utama di raga manusia yang dirawat semisal rambut adalah kuku. Agan mungkin tahu satu paket pelayanan perawatan rambut? Yup, tentu saja pedicure dan medicure.

Tapi akan berbeda ketika agan sedang makan, tiba-tiba ada yang tidak nyadar memotong kuku di dekat agan. Niat yang sebelumnya akan nambah nasi, berubah mogok makan. Apalagi semisal kuku ada di  piring makanan. Mualnya bisa sampai terbawa mimpi. Agan sampai lupa kalau dia mantan kuku agan yang sering gigit-gigit. Atau sering diemut  saat makan tanpa alat bantu.

Ketiga, gigi atau gigi palsu. Bukankah agan tahu dia sangat terhormat? Tersimpan rapi dalam mulut untuk membantu mencerna makanan. Ketika gigi atau gigi palsu agan copot dan jatuh ke makanan, langsung rasa parno memuncak. Makanan yang seharusnya langsung  masuk mulut akan masuk tong sampah. Agan malah lupa yang selama ini bersinggungan langsung dengan makanan adalah gigi. Malahan ada yang merendam gigi palsu di meja makan, bukaan malah tidak dirindukan.

Kondisi demikian tidak berbeda jauh dengan manusia. Saat menjadi pejabat, suara kentutnya saja merdu, tapi ketika tidak menjabat apa-apa, suara yang terucap dari mulutnya laksana, maaf, kentut. Terlalu menjijikkan untuk didengar.