7 April 2024

Hari itu hari Minggu, tepat 2 hari setelah aku pulang kampung ke Tegal. Sepertinya lelahku sudah usai, sip untuk jalan-jalan sore sendiri sambil lihat-lihat pemandangan. ku susuri jalan di kampung hingga kota Pangkah, ibukota di kecamatan Pangkah kabupaten Tegal.

Disitu aku lewati sekolah SMPN tempat dimana dulu bersekolah, ingatanku kembali tentang masa lalu dirinya, diriku, dirimu dan kenangan.....

Nour* TRNP namanya

Kecil mungil, putih nan cantik bak bidadari. Tentunya tentang pipinya yang tirus khas wanita dari suku Batak, sangat membuat tak pernah lepas dari ingatanku.

Pacaran tapi ya entah gimana, orang Nour* itu bisa dikatakan cewek gaul. Kadang kesel sendiri lihat dengan mata kepala sendiri seorang teman cowok kelasnya ngomong kalau ntar sore jalan-jalan karena mereka mau ngadain pesta, satu cewek lho cuma Nour* dan teman yang lainnya itu ada sekitaran 5 orang cowok semua.



Namun aku sangat mencintainya

Karena dia cinta pertamaku, kadang ngomong ke dia supaya jangan suka main setelah pulang sekolah dan mending langsung pulang kemudian belajar. Malem-malem juga di rumah aja, kan waktu itu masih sangat diminati banget acara-acara televisi kayak Angling Darma, Wiro Sableng dan sinetron-sinetron saat menjelang malam.

Tapi langsung disambut dengan ocehan tak berhenti, dari omongan anggap kamu siapa ngatur-ngatur sampai katakan baru sebatas pacar kok sudah mengekang. Kalau sudah dikatakan gitu ya akhirnya diam saja, tipikalnya selalu anggap saya yang salah dan dirinya yang dalam keadaan benar.

Repot!



Hari berganti hari hingga sampai mau ujian nasional atau ujian akhir sekolah, Ebtanas mungkin kalau zaman itu. Tak sengaja bertemu kawan dari sekolah SMP lain, ngobrol tuh asyik dengan dia, eh ndilalah sampai ngomongin si Nour* tersebut.

"Kamu kenal Nour*, cewek kelas 3 SMPN 1 Pangkah nggak ngab?"

"Emang kenapa Ban?" Jawabku ke teman yang sering dipanggil sebutan Dalban itu, nggak tau dia kalau aku pacarnya.




Akhirnya terbongkar sudah kegiatan dari pacar, yang aku sampai mau mati mencintainya...

Tiba-tiba aku syok dengan ucapan kawanku itu, yang pastinya dia ngomong tentang sesuatu yang tidak baik tentang pacarku tersebut. Mau tidak percaya dengan omongannya juga nggak mungkin, rumah dia di Balapulang yang cukup jauh dari rumah dan sekolahku. Dia pun yang memulai pembicaraan kenal dengan siswi SMPN 1 Pangkah bernama Nour*, aku makin pedih dengan ucapan temanku.

Walaupun muka tetap diusahakan tersenyum dan pura-pura bersikap seperti tidak heran, aku jawab memang si Nour* itu punya banyak teman dan orangnya gaul.



Tancap gas menuju lapangan sepakbola desa Talok hingga lapangan luas PG Pangkah, biasanya hanya ramai pas pasar raya atau metikan pabrik tebu. Disini, dua tempat ini penuh kenangan. Bahkan beberapa kali aku dan Nour* bolos sekolah hanya untuk sekedar bermesraan, bayangin ... Sekolah tuh dari jam 7 hingga jam 1 siang, 6 jam ngapain aja?

Hari ini, mungkin sudah 15 tahun berlalu. Tapi aku tak terlalu menginginkan untuk bertemu. Biarlah jadi ingatan indah walau menyakitkan, maaf aku menjauhimu!




Namun benar, aku pernah sampai mau mati mencintaimu.



Sumber Gambar: pencarian gambar google, artis dan pembawa acara televisi Ersa Mayori Aurora Yatim