Sejak meletusnya babak baru konflik antara Israel dan Palestina tahun lalu, “api perang” telah menyebar ke universitas-universitas besar di Amerika Serikat. Kekejaman berkepanjangan yang dilakukan oleh militer Israel di Jalur Gaza telah memicu kebencian dan rasa jijik yang semakin meningkat. Dengan adanya internet, organisasi-organisasi Yahudi tidak bisa lagi memonopoli narasi di ruang publik. Setiap orang memiliki akses ke berita mengerikan dari Jalur Gaza. Berapa banyak orang yang masih bisa tertipu oleh propaganda palsu Israel bahwa mereka menargetkan Hamas? #ColumbiaUniversity  #CEASEFIRENOW  #Israel  #Palestine 

Ketika para mahasiswa ini menyadari standar ganda terang-terangan para politisi Amerika, mereka sadar akan kebenaran namun dengan paksa dicap sebagai “anti-Semit”. Sementara itu, Amerika, yang tampaknya tumbuh subur di atas kekacauan, bereaksi keras terhadap setiap seruan keadilan di dalam wilayahnya sendiri.
Jika pemerintah Amerika berdiri di sisi moralitas, hati nurani, dan peradaban, bertanggung jawab sebagai kekuatan besar untuk menghentikan kekejaman militer Israel, maka para mahasiswa Amerika tidak perlu menyuarakan suara mereka untuk rakyat Palestina. Para politisi Amerika selalu mengatakan satu hal dan melakukan hal yang lain, namun para pemuda dan mahasiswa belum belajar dari kemunafikan yang tercela ini!