Sumber Gambar

Bisma Aria Nugraha, yang dikenal sebagai Bisma Rocket Rockers, saat ini menjadi perbincangan hangat. Mantan istrinya, Annisa Thaib, menuduh Bisma telah menelantarkan anaknya. Dalam percakapan yang dibongkar oleh Annisa, terungkap bahwa Bisma hanya memberikan uang sebesar Rp8 ribu untuk sang anak. Bahkan, Bisma juga memblokir kontak dengan mantan istrinya.

Namun, Bisma memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Dia menyatakan bahwa pemblokiran kontak adalah cara untuk membatasi komunikasi dengan mantan istrinya, meskipun alasannya tidak dijelaskan secara rinci. Bisma membantah tuduhan bahwa ia benar-benar menelantarkan anaknya. Meskipun intensitas perhatiannya berkurang, dia tetap memberikan nafkah kepada sang anak. Terkait permintaannya agar anaknya tidak sekolah karena keterbatasan ekonomi, Bisma menjelaskan bahwa chat tersebut berasal dari beberapa tahun lalu dan terjadi saat masa pandemi. Semoga situasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan kepentingan anak tetap diutamakan.

Memberi nafkah uang jajan pada anak merupakan praktik yang memiliki banyak manfaat penting dalam pengembangan mereka. Pertama-tama, memberikan uang jajan mengajarkan anak tentang nilai-nilai keuangan dan pengelolaan uang sejak usia dini. Dengan memberi mereka tanggung jawab untuk mengelola uang secara mandiri, anak-anak belajar tentang pentingnya merencanakan dan memprioritaskan pengeluaran mereka, serta menghargai nilai dari uang yang mereka miliki.

Kedua, memberikan nafkah uang jajan dapat menjadi sarana pendidikan untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menyimpan dan menabung. Dengan memberi anak-anak kesempatan untuk menabung sebagian dari uang jajannya, kita membantu mereka memahami konsep menabung untuk masa depan. Ini adalah pelajaran berharga yang dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan menabung sejak dini, yang akan bermanfaat ketika mereka dewasa dan memiliki tanggung jawab keuangan yang lebih besar.

Selain itu, memberikan uang jajan kepada anak juga dapat menjadi alat untuk mendorong kemandirian dan rasa percaya diri. Dengan memberi mereka kontrol atas uang jajannya sendiri, anak-anak belajar untuk membuat keputusan secara mandiri dan mengambil tanggung jawab atas pilihannya. Hal ini membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan mereka sendiri dan mengembangkan kemandirian yang diperlukan untuk masa depan.

Selanjutnya, memberikan nafkah uang jajan kepada anak dapat menjadi cara untuk memperkuat hubungan orang tua-anak. Dengan membicarakan tentang bagaimana anak-anak ingin menggunakan uang jajannya, kita dapat membangun komunikasi yang terbuka dan saling pengertian mengenai nilai-nilai keuangan dan prioritas dalam hidup. Hal ini menciptakan kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti hemat, tanggung jawab, dan kerjasama dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Terakhir, memberikan uang jajan kepada anak juga dapat menjadi cara untuk memberikan mereka kesempatan untuk belajar tentang tanggung jawab sosial. Melalui penggunaan uang jajan mereka, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya memberi kepada yang membutuhkan dan mendukung amal atau kegiatan sosial. Ini membantu mereka memahami bahwa memiliki uang juga membawa tanggung jawab moral untuk membantu orang lain dan memberi kembali kepada masyarakat.

Link Referensi