harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Makan Gorengan Disebut Dapat Sebabkan Kebodohan, Setuju GanSis?

Sumber Gambar

Pakar otak dari Harvard mengungkapkan bahwa konsumsi berlebihan makanan yang digoreng dapat memiliki dampak negatif pada fungsi otak seseorang. Menurut mereka, sering makan gorengan dapat meningkatkan risiko menurunnya kognisi atau kemampuan berpikir dan mengingat. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa makanan yang digoreng, terutama yang digoreng dalam minyak yang telah dipakai berkali-kali, mengandung tingkat asam lemak trans yang tinggi, yang dapat merusak struktur dan fungsi otak. Pakar juga menyarankan agar mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan memilih pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif yang optimal.

Makan gorengan telah menjadi bagian dari banyak budaya kuliner di seluruh dunia, tetapi konsumsi berlebihan dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan, terutama kesehatan otak. Pertama-tama, gorengan cenderung tinggi lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Kolesterol tinggi telah terkait dengan penumpukan plak di pembuluh darah otak, yang dapat menyebabkan penyumbatan dan menyebabkan penurunan aliran darah ke otak. Kurangnya pasokan darah dan oksigen yang cukup ke otak dapat menyebabkan gangguan fungsi kognitif, termasuk penurunan memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar.

Selain itu, proses penggorengan makanan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti senyawa aldehida yang terkait dengan kerusakan sel-sel saraf. Paparan kronis terhadap senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan peradangan dalam sistem saraf, yang pada gilirannya dapat merusak struktur otak dan mengganggu transmisi sinyal antar sel-sel saraf. Ini bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif serta peningkatan risiko gangguan neurologis degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Selain efek langsungnya pada otak, makan gorengan juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes, kedua kondisi ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan otak. Obesitas telah terbukti memiliki hubungan dengan penurunan kognisi dan meningkatkan risiko gangguan neurologis seperti stroke. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah otak dan menyebabkan kerusakan saraf yang dapat memengaruhi fungsi kognitif.

Tidak hanya lemak dan senyawa berbahaya yang menjadi masalah, tetapi juga aditif dan bahan kimia lain yang sering digunakan dalam proses penggorengan makanan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa aditif seperti MSG (monosodium glutamat) dapat menyebabkan gangguan neurologis pada beberapa individu yang sensitif. Selain itu, penggunaan minyak yang telah digunakan berkali-kali dalam penggorengan dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang dapat merusak sel-sel saraf dan meningkatkan risiko gangguan neurologis.

Dalam keseluruhan, konsumsi berlebihan makanan yang digoreng dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan otak. Dengan mengurangi asupan makanan yang digoreng dan memilih pilihan makanan yang lebih sehat dan bergizi, individu dapat mengurangi risiko gangguan neurologis dan mempromosikan kesehatan otak jangka panjang. Penting untuk memahami dampak negatif dari makanan yang kita konsumsi dan mengadopsi pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

Link Referensi
mamduh1985Avatar border
bang.toyipAvatar border
aldo12Avatar border
aldo12 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
890
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
Cooking & Resto GuideKASKUS Official
8.8KThread12.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.