• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • The Presidents Club : Rekonsililasi Merah dan Payung Merah Biru Untuk Indonesia Emas

iqbalballeAvatar border
TS
iqbalballe
The Presidents Club : Rekonsililasi Merah dan Payung Merah Biru Untuk Indonesia Emas



Sumber : Tribunnews


Presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto berkeinginan membentuk forum bernama presidential club.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak pada 29 April 2024 lalu.

Dahnil menyatakan, Prabowo ingin mengadakan semacam klub presiden yang mempertemukannya dengan para mantan kepala negara Indonesia.

“Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil.

Dahnil juga menjelaskan, pertemuan dalam presidential club untuk berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

Masukan dari para mantan presiden dinilai penting lantaran mereka berpengalaman memimpin negara, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politiknya.

Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/202...oogle_vignette

Dari pernyataan Jubir Prabowo tersebut kita bisa menilai bahwa perkumpulan presiden atau The Presidents Club adalah gagasan yang akan direalisasi pemerintahan Prabowo – Gibran dan bertujuan mencari titk temu dan memastikan keberlanjutan program – kebijakan yang digelontorkan Presiden RI ke-5 (Megawati Soekarnoputri), Presiden Ri ke-6 (Susilo Bambang Yudhoyono), dan Presiden RI ke-7 (Joko Widodo).

Selama ini, program dan kebijakan bersifat otonom di masing-masing periode pemerintahan, sehingga gagasan The Presidents Club akan berfungsi mencari titk temu dari program dan kebijakan 3 presiden (Megawati, SBY, Jokowi) yang tidak saling mengisi satu sama lain, agar dapat menghasilkan sebuah pijakan untuk menyusun Roadmap 20 – 25 tahun ke depan.

Era orde baru, Indonesia memiliki roadmap 25 tahun yang dibagi menjadi 5 Pelita (Pembangunan Lima Tahun), dimana dalam pelaksanaannya melebihi ekspektasi.

Roadmap 25 tahun pertama mulanya ditargetkan untuk memacu Indonesia sebagai negara agraris dan roadmap 25 tahun kedua mulanya ditargetkan untuk memacu Indonesia menjadi negara industrialis maju (era tinggal landas).

Realisasinya melebihi target, dimana dalam 3 Pelita (15 Tahun), Indonesia langsung mulai memasuki era tinggal landas yang rencana awalnya ditargetkan baru dimulai pada tahun ke-26 (Roadmap 25 tahun kedua).

Sumber : https://www.kompas.com/stori/read/20...-baru?page=all

Oleh karenanya, The Presidents Club yang dicanangkan Prabowo – Gibran akan menjadi tonggak penting bagi dimulainya rangkaian percepatan pembangunan Indonesia berkelanjutan yang terdiri atas Roadmap 25 tahun (2024 – 2049).

The Presidents Club diharapkan dapat memfasilitasi titik temu antara carut marup program dan kebijakan selama periode 3 presiden yang saling tumpang tindih, untuk akhirnya membuat Indonesia kembali memiliki Roadmap pembangunan jangka panjang.

Targetnya tentu saja, kehadiran Roadmap 25 tahun akan mendorong Indonesia menjadi negara maju pada 2049.

Target optimisnya, status Indonesia sebagai negara maju dapat dicapai mulai tahun ke-21 (2045). Indonesia Emas 2045.

Realisasi The Presidents Club, akan ditopang oleh dua prioritas politik Prabowo – Gibran terkini, sebagaimana yang telah diprediksi TS (Thread Starter/penulis) sejak Januari 2024.

Yakni Rekonsiliasi Merah (pertemuan Megawati – Prabowo untuk jembatani perdamaian Megawati – Jokowi) dan Payung Merah Biru (perdamaian Megawati – SBY).

Sumber :



TS sendiri telah terlibat langsung dalam upaya membangun Payung Merah Biru yang menjadi keinginan Jokowi pada perioden 2016 – 2017. Namun situasi politik saat itu tidak memungkinkan.

TS pun terlibat langsung upaya mewujudkan perdamaian Jokowi – Prabowo pada Pilpres 2019, yang kemudian terwujud pasca Pilpres 2019.

Kini, Jokowi – Prabowo – SBY sudah berada dalam satu barisan, menyisakan Megawati yang masih berada di luar barisan, lantaran masih terjebak dalam permainan poros Prananda – Hasto sebagai penghalang di internal PDIP.

Namun poros Puan Maharani masih mengupayakan terjadinya Rekonsiliasi Merah yang diinginkan Jokowi – Prabowo – Gibran – SBY, untuk nantinya dilanjutkan menjadi Payung Merah Biru untuk mendamaikan Megawati dan SBY.

Peristiwa payung merah biru, akan menjadi peristiwa politik paling kolosal menyusul persaingan keduanya telah berlangsung sejak 2004, dan untuk pertama kalinya pertemuan SBY dan Megawati terjadi dalam sebuah peristiwa duka wafatnya Ibu Ani Yudhoyono (Juni 2019).

Kini, situasi politik semakin kondusif dan memungkinkan untuk mewujudkan The Presidents Club yang ditopang oleh Rekonsiliasi Merah dan Payung Merah Biru.

Apalagi, prediksi yang telah diungkap TS sejak Januari 2024, kini telah terucap dari mulut Jokowi, Prabowo, Gibran, dan SBY yang menyetujui gagasan The Presidents Club, termasuk langkah terbuka Megawati menyikapi rangkaian pendekatan Prabowo.

Sumber :

https://news.detik.com/pemilu/d-7323...okrat-dan-pdip
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-prabowo-bagus
https://www.kompas.tv/nasional/50501...erlu-perantara

Oleh karena itu, hanya persoalan waktu Rekonsiliasi Merah dan Payung Merah Biru dapat diwujudkan, berujung pada terbentuknya Koalisi Nasionalis Modern Prabowo – Gibran, ditopang kerjasama 3 mantan presiden dan 1 presiden dalam The Presidents Club.

Nasdem, PKB, PKS, dan PPP kelihatannya akan gigit jari. Pintu bergabungnya Nasdem sebetulnya masih terbuka. Namun kesalahan langkah Nasdem adalah mencoba memfasilitasi PKS dan PKB bergabung dalam koalisi gemoy.

Apalagi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sudah bilang ke Prabowo agar tidak menerima gerombolan toxic, yang kelihatannya merujuk pada lingkaran Tom Lembong, Anies, PKS, Cak Imin.

Sumber : https://www.liputan6.com/surabaya/re...ngat-merugikan

LBP sebelumnya (diulas TEMPO pekan lalu) mengkritik keras rencana Bahlil Lahadahlia memfasilitasi permintaan pengelolaan IUP Tambang dari politikus agama (politikus NU-PKB-PPP).

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2...jelasan-bahlil

Itulah sebabnya, Prabowo kemudian menyambangi PKB (24 April 2024) yang digembar-gemborkan Cak Imin sebagai ajakan masuk kabinet dan pembagian jatah menteri.

Prabowo merespons overacting Cak Imin dengan menghadiri Halal Bihalal PBNU, dimana dalam acara tersebut Ketum PBNU Yahya Staquf menegaskan Prabowo – Gibran adalah bagian dari keluarga besar PBNU.

Hal ini jelas tamparan bagi Cak Imin dan PKB yang punya jargon, ber-NU harus ber-PKB. Dengan kata lain, Prabowo – Yahya Staquf sedang mengatakan, sudah bagian keluarga besar PBNU, maka kami tak lagi perlu PKB.

Oleh karenanya, sinyalnya sudah sangat jelas, prioritas Prabowo  -Gibran adalah membangun koalisi nasionalis modern dan The Presidents Club, yang keduanya ditopang oleh Rekonsiliasi Merah dan Payung Merah Biru, meninggalkan poros agama bersatu (Nasdem, PKB, PKS, PPP) di barisan oposisi.
sontoloyo81Avatar border
aancepuAvatar border
mamduh1985Avatar border
mamduh1985 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
27.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.