Argentina akan segera menerima pengiriman F-16 Block 15 MLU bekas Denmark mulai akhir tahun 2024, saat ini negaranya Messi sudah mulai menyiapkan infrastruktur pendukung untuk operasional F-16. Kementerian Pertahanan Argentina telah mengalokasikan dana US$15 juta untuk perbaikan runway, hanggar dan fasilitas lainnya di Pangkalan udara Tandil yang berjarak 360 km dan berada di sebelah tenggara Buenos Aires.

Di sisi lain, Inggris yang mendengar pembelian F-16 oleh Argentina terus melakukan pengecekan terkait kesiapan tempur di Kepulauan Falkland. Inggris sampai saat ini masih trauma akan serangan Argentina ke wilayahnya tersebut pada 1982. Meski sudah lama berlalu, Inggris rupanya telah gagal move ondari perang tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk melemahkan kekuatan tempur Argentina, salah satunya dengan pemberlakuan penjualan senjata yang ada komponen Inggris di dalamnya. Hal ini terbukti sukses menumpulkan kemampuan tempur Argentina.

Mengutip laporan ukdefencejournal.org, Anggota Parlemen Robert Buckland, Ketua Komite Urusan Irlandia Utara, mengajukan pertanyaan kritis kepada Menteri Pertahanan, meminta klarifikasi mengenai postur pertahanan Inggris saat ini di Atlantik Selatan. Menanggapi pertanyaan tersebut, Menteri Pertahanan Inggris mengatakan bahwa, kesiapan tempur di Falkland telah rutin dikaji dan dicek untuk menghadapi perkembangan yang ada saat ini (termasuk pembelian F-16 oleh Argentina). Kini militer Inggris sudah berada pada tingkat yang tepat untuk menjamin pertahanan kepulauan tersebut.



Di sisi lain, Pulau Falkland sendiri telah dilengkapi kemampuan pertahanan yang memadai. Pasukan infantri, baterai pertahanan udara serta pesawat tempur serta kapal patroli sudah ditugaskan untuk melindungi pulau tersebut. Menurut laporan eurasiantimes.com, ada 1.500 personel Inggris yang ditempatkan di Falkland, pasukan tersebut terus dirotasi sesuai kebutuhan. Selain itu, Inggris juga telah membangun pangkalan udara RAF Mout Pleasant di Falkland.

Pangkalan udara yang dimaksud menampung satu skuadron jet tempur Typhoon Tranche 1 yang terdiri dari empat pesawat, selain itu pesawat kargo A400M Atlas dan pesawat tanker Voyager disiagakan di Falkland untuk mendukung misi pengisian bahan bakar di udara ke Typhoon. Untuk pertahanan udara di Falkland ada Sky Sabre, merupakan komponen darat utama dari kehadiran militer Inggris di Kepulauan Falkland. Sky Sabre dilengkapi dengan Link 16, datalink taktis yang sesuai dengan standar NATO dan memungkinkan komunikasi antara sistem dan aset RAF dan Royal Navy.

Sky Sabre sudah kompatibel dengan rudal CAMM-Extended Range yang saat ini sedang dikembangkan, sistem ini dapat menembak rudal jelajah jarak menengah dan pesawat pada jarak 25 kilometer, dan potensi mencapai 45 kilometer. Aset tambahan terdiri dari kompi infantri bergilir, biasanya terdiri dari 100 hingga 150 tentara, serta elemen tambahan seperti komunikasi, logistik, dan sinyal.

Untuk patroli di laut, Inggris menugaskan kapal jenis offshore patrol vessel (OPV) bernama HMS Forth, yang siap wara-wiri meronda kawasan Falkland setiap hari. Tak cuma pasukan reguler, Inggris juga punya pasukan cadangan di pulau tersebut. Pasukan yang dimaksud adalah Pasukan Pertahanan Kepulauan Falkland yang beranggotakan 40 orang, terdiri dari cadangan militer lokal yang tinggal di pulau-pulau tersebut. Unit ini berlatih seminggu sekali, dan anggotanya juga dapat berpartisipasi dalam pelatihan militer di Inggris.



Di atas kertas, jelas akan sulit menembus pertahanan Falkland, dengan pertahanan yang rapat; kecil kemungkinan F-16 bisa menerobos pulau tersebut. Selain itu, Argentina juga berulang kali menegaskan bahwa modernisasi jet tempur mereka adalah untuk menjaga kedaulatan negaranya, dan bukan untuk kembali menginvasi Falkland.

Argentina menandatangani pembelian 24 F-16 bekas dengan Denmark pada 16 April 2024, kesepakatan itu mencakup suku cadang, mesin cadangan serta pelatihan pilot. Tak lupa rudal Sidewinder dan AMRAAM juga termasuk dalam kesepakatan tersebut. Aspek politik terlihat kental dalam penjualan F-16 ke Argentina, Amerika tentu tak mau Argentina dekat dengan China dan Rusia; yang juga menawarkan jet tempur ke Argentina.

Maka dari itu, Amerika langsung menyetujui penjualan F-16 bekas tersebut. Sebagai pengingat bagi Agan, setiap penjualan produk senjata bekas buatan Amerika, harus mendapatkan izin dari Paman Sam. Tanpa terbitnya izin tersebut, proses jual beli tidak bisa dilakukan.







Referensi Tulisan: ukdefencejournal.org& eurasiantimes.com
Sumber Foto: Angkatan Udara Argentina