https://s.kaskus.id/images/2020/05/08/10763201_20200508120427.jpg sumber ilustrasi aku semakin larut dari matamu yang melaut di mana kiranya labuh bertaut di depanmu aku bertekuk lutut kau lebih ganas dari badai yang dapat dijejak bintang kutandai ketika harus belajar mencintai di sudut hatimu ak
roberthw hehe, pagi adem ini aja, kan. Tugas kita hanya untuk bekerja untuk kebaikan. Selebihnya ngapain dipikirin.
Benar, dan kayaknya pada tahun2 selanjutnya bakal muncul lagi fenomena ini bertepatan 15 Ramadhan jatuh pada hari Jum'at. Tapi ibadah yang sibuk menghebohkan fenomena ini tetap jalan di tempat.
https://s.kaskus.id/images/2020/05/04/10763201_20200504105327.jpg sumber ilustrasi Angin utara berhembus kencang. Debu beterbangan membentuk bulatan-bulatan kecil, membesar ke arah selatan, kemudian hilang. Kemarau tahun itu memang cukup lama. Tanah persawahan kering dan retak. Dedaunan berselimu...
rasanya ga terjadi apa².. seremeh iru sih Sebenarnya korban kelihatan dikit, tapi fakta bejibun. Pemerintah nggak terus terang.Korban positif Covid, kadang alamatnya cuma "kecamatan" alias tidak lengkap. Eh, terkadang satu rt sama kita. Sedih.... Dulu "perdana menteri" dengan...
Mantap, Gan TS... :2thumbup Hihihi, tiba-tiba banyak yang ahli bahasa. Covid-19 yang jadi faktor utama, jadi kelupaaan.